Kamis, 01 Desember 2011

 b. Sistem Bilangan.
            SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM).

A. Definisi Sistem Bilangan (Number System).
Sistem Bilangan (Number System) adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix) tertentu
                        yang tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan.
B. Konsep Dasar Sistem Bilangan.
Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base (radix), absolute digit, dan positional (place) value atau nilai posisi. Bilangan-bilangan tersebut terdiri dari :
Nama
Base
Absolute Digit
Binary
2
01
Ternary
3
012
Quartenary
4
0123
Quinary
5
01234
Senary
6
012345
Septenary
7
0123456
Octanary (Octal)
8
01234567
Nonary
9
012345678
Denary (Desimal)
10
0123456789
Undery
11
0123456789A
Duodenary
12
0123456789B
Tredenary
13
0123456789C
Quatuordenary
14
0123456789D
Quidenary
15
0123456789E
Hexadenary (Hexadesimal)
16
0123456789F


            Dari bilangan tersebut, yang akan dibahas hanya 4 sistem bilangan saja, yaitu:
  1. Sistem Bilangan Biner (Binary Numbering System).
  2. Sistem Bilangan Desimal (Decimal Numbering System).
  3. Sistem Bilanga Oktal (Octenary Numbering System).
  4. Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadenary Numbering System).


1. Sistem Bilangan Biner.
            Sistem biner hanya mengenal dua macam hitungan yaitu 1 (on) dan 0 (off). Sejak diciptakannya komputer pertama kalli telah didasarkan pada sistem biner. Di dalam sistem biner tersebut, kedua bilangan tersebut seringkali disebut dengan Bit (binary digit). Sistem bilangan biner memiliki deretan angka dengan basis 2.
Contoh penulisan :
1010101(2), 101110(b), 101(B), dll.
Untuk lebih jelasnya, lihat kenaikan angka pada bilangan biner berikut ini :

dst
2
2
2
2
2³
2²
2¹
2º
dst
128
64
32
16
8
4
2
1


2. Sistem Bilangan Desimal.
            Bilangan desimal memiliki basis 10, yang terdiri dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

3. Sistem Bilangan Oktal.
            Bilangan oktal mempunyai basis 8, yang terdiri dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, dengan demikian setiap kenaikan nilai pada bilangan oktal merupakan angka 8 pangkat n (8ⁿ). Bilangan octal juga memiliki kode BCD (Binary Code Desimal) yaitu 421.
Untuk lebih jelasnya, lihat kenaikan angka pada bilangan oktal dibawah ini:
Dst
8
8³
8²
8¹
8º
Dst
1024
128
16
8
1

4. Sistem Bilangan Hexadesimal.
            Bilangan hexadesimal mempunyai basis 16, terdiri dari angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ditambah dengan A, B, C, D, E, F sebagai relasi angka 10 sampai dengan 15. Dengan demikian setiap kenaikan nilai pada bilangan hexadesimal merupakan angka 16 pangkat n (16). Bilangan hexedesimal juga memiliki kode BCD (Binary Code Desimal) yaitu 8421.
                        A         B         C         D         E          F
Relasi angka    10        11        12        13        14        15

Untuk lebih jelasnya lihat kenaikan angka pada bilangan hexadesimal dibawah ini :
dst
16
16
16
16
16
dst
73716
4096
256
16
1


CARA PERHITUNGAN :

1. Sistem Bilangan Biner.
    a. Biner ke Desimal.
            Contoh :
            1011011(2) = … (10)

            penyelesaian :
            lihat tabel kenaikan angka pada bilangan biner berikut :
dst
2
2
2
2
2³
2²
2¹
2º
dst
128
64
32
16
8
4
2
1
           
            - pangkatkan terlebih dahulu
               1  0  1  1³  0²  1¹  1º
          - kalikan bilangan biner tersebut dengan 2 lalu jumlahkan hasilnya
               = (1(2) + 0(2) + 1(2) + 1(2³) + 0(2²) + 1(2¹) + 1(2º))
               = (1(64) + 0(32) + 1(16) + 1(8) + 0(4) + 1(2) + 1(1))
               = (64 + 0 + 16 + 8 + 0 + 2 + 1)
               = 91(10)

    b. Biner ke Octal.
            Contoh :
            111011011(2) = … (8)

            penyelesaian :
            - batasi bilangan biner dengan 3 digit bilangan oktal lalu pangkatkan
               1² 1¹ 1º | 0² 1¹ 1º | 0² 1¹ 1º
          - kalikan dengan 2 lalu jumlahkan disetiap digit oktalnya
dst
2
2
2
2
2³
2²
2¹
2º
dst
128
64
32
16
8
4
2
1

  

jadi, 111011011(2) = 733(8)
               

    c. Biner ke Hexadesimal.
            Contoh :
            10001110(2) = … (16)
           
penyelesaian :
            - batasi bilangan biner dengan 4 digit bilangan hexadesimal lalu pangkatkan
                    1³ 0² 0¹ 0º | 1³ 1² 1¹ 0º
            - kalikan dengan 2 lalu jumlahkan disetiap digit hexadesimalnya
dst
2
2
2
2
2³
2²
2¹
2º
dst
128
64
32
16
8
4
2
1
                


   jadi, 10001110(2) = 86(16)
                 atau dengan langsung menggunakan kode BCH (Binary-coded Hexadesimal)
Digit Hexadesimal
Kode BCH
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A
1010
B
1011
C
1100
D
1101
E
1110
F
1111


       d. Penjumlahan Sistem Bilangan Biner.
         Pada bilangan binary bila angka yang dijumlahkan lebih dari 1 akan dipinda-
         hkan (carry) angka 1 ke angka sebelah kiri.
        
untuk lebih jelasnya, lihat rumus dibawah ini :
1.      0 + 0, hasilnya adalah 0
2.      1 + 0, hasilnya adalah 1
3.      0 + 1, hasilnya adalah 1
4.      1 + 1, hasilnya adalah 0 dan carry 1

 
    e. Pengurangan Sistem Bilangan Biner.
        Pada bilangan biner bila angka yang akan dikurangi masih belum dapat mencuk-
        upi nilainya, akan dipindahkan (carry) angka 1 di sebelah kiri.
      
        untuk lebih jelasnya, lihat rumus dibawah ini :
1. 0 - 0, hasilnya adalah 0
2. 1 - 0, hasilnya adalah 1
3.      0 - 1, hasilnya adalah 1 dan carry 1 yang diambil disebelah kiri
4.      1 - 1, hasilnya adalah 0
 
2. Sistem Bilangan Desimal.
    a. Desimal ke Biner.
            Contoh :
            56(10) = … (2)
           
            penyelesaian :
-          bagi bilangan desimal dengan basis bilangan biner